Semalam saya membaca salah satu pesan di salah satu group asosiasi penulis di Indonesia tentang adanya ajakan untuk menandatangani petisi.
Dan karena saya melihat salah satunya penerima petisinya adalah Wattpad, saya jadi teringat jika komentar (panjang) di bawah ini —sudah ada pembaharuan sesuai konteks—pernah saya lempar ke group (lama) dari asosiasi yang sama, saat isu pornografi di Wattpad merebak.
Saya tuliskan ulang sekarang di sini, karena saya pikir masih sangat relevan untuk memberikan konteks yang tepat terkait kekhawatiran pemrakarsa petisi sampai akhirnya memutuskan untuk melayangkan petisi ke beberapa perusahaan penyedia layanan cerita digital/online.
Semoga bisa sedikit mencerahkan.
—
Paling pertama, jika bicara tentang hal-hal yang “vulgar”, di media atau di Internet khususnya, sepertinya kita tidak bisa hanya dengan mengarahkan mata (baca: menyalahkan) ke Wattpad dan layanan sejenis lainnya. Karena biar bagaimana pun, Wattpad adalah platform terbuka dan kebetulan memang bukan produk “anak bangsa” yang mungkin bisa semudah itu kita setir kebijakannya.
Jika dipaksakan, yang terjadi adalah kejadian-kejadian yang sama yang sudah dialami oleh Reddit, Vimeo, dan platform-platform Internet lainnya yang dinyatakan sempat “terlarang” atas nama moral.
Tapi begini, beberapa fakta ini mungkin bisa menjernihkan sekaligus bisa menjadi jalan keluar dari keluarnya petisi tersebut
(1) Sebagai platform terbuka, Wattpad pun tidak serta merta menutup diri dari kewajiban menyediakan mekanisme check and balances. Jika tertarik, coba arahkan pencarian di Google dengan keyword “wattpadd and child protection“, jika memang concern terbesar ada di sisi itu. Hasilnya akan membawa kita ke Guidelines for Parents & Families yang sudah disediakan oleh Wattpad, termasuk di dalamnya ada Age Policy, Report a Story, dan Content Guidelines.
(2) Tetap tidak mempan karena ternyata temuan di lapangan tidak seperti itu? Mari bicara data.
Per Agustus 2019 (saat tulisan asli ini dibuat), 85% traffic Wattpad berasal dari penggunaan mobile devices, ada sekitar 80 juta monthly users, ada lebih dari 665 juta story yang diunduh di platform ini, 70% users adalah perempuan. 80% di antaranya adalah millennials atau Gen Z.
dan saya perbaharui dengan data berikut
Saat ini, perusahaan memiliki 90 juta pengguna dan lebih dari satu miliar unggahan, 1.500 di antaranya telah diadaptasi melalui Wattpad Studios dan Wattpad Books, anak penerbitan yang diluncurkan pada tahun 2019. Saat ini perusahaan memiliki 90 proyek TV dan film dalam pengembangan dan 16 rilis buku dijadwalkan untuk tahun ini saja.
Jadi, jika “hanya” di Indonesia saja yang keberatan, apakah di negara lain terjadi hal yang sama? 😉 Saya kira tidak.
(3) Ada kanal lain yang bisa dilakukan sebenarnya sebagai upaya komunikasi, mungkin bisa dicoba. Ada laman resmi yang berada di bawah pengawasan Wattpad HQ dan dijalankan oleh sukarelawan yang memberikan waktu mereka untuk mendukung komunitas ini.
Untuk platform lain, saya kira juga pasti tersedia.
(4) Cara terakhir adalah memanfaatkan celah legal—yang secara pribadi tidak saya sarankan—jika memang tetap keberatan dengan hal yang dipermasalahkan. Silakan melakukan pengaduan konten melalui Kementerian Kominfo via @/aduankonten dan website aduankonten.id. Nanti akan ditindaklanjuti dengan tindakan pemblokiran (jika memang tercukupi syaratnya) oleh Kemkominfo dengan penapisan mencakup IP filtering, hosting, URL dan aplikasi, serta bekerja sama dengan pihak-pihak pengelola layanan atau aplikasi.
Saya tidak tau apakah bisa dilakukan blokir parsial terhadap cerita-cerita tertentu. Tapi jika yang terjadi justru adalah blokir total membabi buta, itu sama saja menihilkan hal-hal yang saya sebutkan di bawah.
* * *
Saya kebetulan bukan pengguna Wattpad, tapi cukup mengikuti tren di industrinya. Intinya, tidak melulu hal buruk yang kita dapatkan saat bicara tentang Wattpad, seperti
Wattpad juga telah menandatangani kesepakatan dengan mitra distribusi Asia, seperti platform streaming pan-Asia Iflix untuk ikut memproduksi lusinan film orisinal berdasarkan cerita Wattpad di luar Indonesia.
Film Adaptasi Novel Wattpad yang Akan Tayang 2020. Ada novel Resign, yang merupakan novel best-seller dan dibaca lebih dari 4 juta kali di Wattpad.
11 Film Indonesia adaptasi Wattpad, terbaru Dignitate.
Berawal dari Wattpad, Mereka Jadi Penulis Buku Sukses.
* * *
Atau masih tidak puas dengan kemampuan platform luar ini untuk memproteksi lingkungan keluarga misalnya, saya kira masih banyak platform lain yang bisa dimanfaatkan. Ada Storial.co misalnya, sebuah platform publishing lokal yang sejenis dengan layanan-layanan luar di atas.
After all, dengan segala kekurangan dan kelebihan banyaknya platform penulisan dari luar, terutama Wattpad yang menjadi dominan di pembahasan saya di atas, buat saya, kita tinggal ambil yang bagus dan buang yang buruknya saja.
Ada sisi terang, ada sisi gelap. Jika akhirnya orang-orang memutuskan untuk tidak menoleh ke Wattpad (dan platform-platform tertuduh lainnya), bisa jadi karena mereka juga mengerti sendiri dan punya pertimbangan. Misalnya ada yang berubah pikiran setelah membaca ini. Ya, bisa aja.
But whatever they decide, I will respect it.
Tabik!
Leave a Reply